Friday, July 29, 2016

4 Cara Mudah Mendapatkan Uang Tambahan dengan Modal Gadget

4 Cara Mudah Mendapatkan Uang Tambahan dengan Modal Gadget

Adakah cara lain untuk menambah uang? Tentu saja ada! Dengan memanfaatkan gadget yang kamu miliki, kamu bisa mendapat tambahan uang.

Di zaman teknologi serba canggih seperti sekarang ini, gadget seperti laptop dan smartphone bisa dipakai untuk menghasilkan uang dengan mudah asal kamu tahu caranya. Simak 4 cara tersebut berikut ini

1. Blogging
Blog merupakan salah satu alat untuk mendapatkan uang secara mudah. Namun kamu tetap perlu perjuangan untuk mendatangkan banyak visitor(pengunjung) ke blog kamu. Jika blog kamu sudah mendapatkan banyak pengunjung, kamu bisa mulai menyediakan space untuk sponsor memasang iklan di blog kamu. 

Banyak blogger yang bisa hidup mandiri hanya dengan mengandalkan blognya. Satu hal yang penting, kamu perlu sabar dan konsisten untuk mencapai hasil memuaskan dengan blog.

2. Jual jasa sebagai freelancer
Salah satu cara populer mendapatkan uang di luar bekerja dan berbisnis sendiri adalah dengan menjadi freelancer. 

Kamu bisa menjual keahlian kamu seperti menulis artikel, mengolah data, akuntansi, desain grafis atau website developer dan mendapatkan banyak uang. Saat ini sudah banyak orang yang bisa hidup sepenuhnya dengan menjadi seorang freelancer dan melepas pekerjaan utamanya loh.

3. Manfaatkan aplikasi berbasis micro-tasking
Tahukah kamu ada aplikasi smartphone yang memberikan kamu hadiah uang sungguhan dengan melakukan micro-tasking? 

Contohnya, dengan mengunduh (download) aplikasi lain yang diminta, melihat konten video iklan, atau bisa juga melakukan pekerjaan kecil di dunia nyata seperti memotret bon belanja. Jika dibandingkan dengan cara lain, cara ini lebih cocok digunakan untuk mendapatkan uang jajan tambahan saja.

4. Dropshipping lewat situs online
Penjualan barang secara online merupakan cara yang sudah cukup populer dan menjadi tren belakangan ini. Jika kamu tidak punya sesuatu yang bisa dijual, kamu bisa menggunakan sistem dropshipping, yaitu menjualkan barang milik orang lain. 

Alternatif lain, kamu bisa menjual barang bekas hanya dengan mengunggah foto barang itu dan memasang harganya.

Tips Jitu Beli iPhone Bekas

Tips Jitu Beli iPhone Bekas

ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum membeli iPhone bekas.

Cek ESN dan IMEI

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa serial ESN perangkat tersebut 'bersih'. Ketika sebuah ESN atau IMEI tidak bersih, itu artinya iPhone sudah pernah dilaporkan dicuri.

iPhone mempunyai database daftar hitam IMEI/ESN yang mereka gunakan untuk memberitahu satu sama lain agar tidak pernah mengaktifkan perangkat ini.

Cara mengeceknya adalah dengan membuka Pengaturan – General – About - IMEI. Kemudian di iPhone yang ingin kamu beli, buka tautan ini dan masukkan kode IMEI tersebut untuk memeriksa serial ESN.

 

Periksa iCloud Lock
Hal penting berikutnya ketika membeli iPhone adalah memeriksa akun iCloud. Mintalah penjual untuk sign out dari iCloud, kemudian minta lagi untuk menghapus akun iCloud.
Jika ia tidak bersedia atau gagal masuk ke iCloud, sebaiknya cari penjual lain.

Lihat Kondisi Fisik
Layar gores parah atau ketika dinyalakan sudah bergaris adalah pertanda iPhone tersebut tak layak dibeli. Biasanya, jika layar sudah rusak, komponen lain tak prima.

Selain dari sisi tampilan, coba pula sensitivitas layar. Jika sudah tak responsif, ini pula alasan untuk tidak membelinya.

Kamu juga bisa menguji iPhone yang akan dibeli dengan mecoba mendengarkan musik menggunakan earphone. Jika terdengar tak jelas, besar kemungkinan suara yang keluar dari speaker tidak maksimal saat digunakan untuk bertelepon. 

Cara Jitu Merawat Laptop Supaya Awet dan Hemat Biaya Servis

Cara Jitu Merawat Laptop Supaya Awet dan Hemat Biaya Servis

 Ikuti beberapa tips berikut supaya kamu bisa hemat biaya servis yang mahal tersebut.

1. Jauhkan laptop dari wadah yang menampung cairan
Ini merupakan salah satu aturan umum penggunaan laptop yang perlu kamu perhatikan baik-baik. Kebiasaan menaruh makanan dan minuman di meja bersama dengan laptop bukan hal yang baik dilakukan. Kalau gelas kamu tak sengaja jatuh dan kena laptop kamu, tentu akan sulit untuk mengeringkannya.

2. Hati-hati dengan software abal-abal
Saat sedang berselancar di internet, mungkin kamu pernah menemui pop-upataupun display iklan ajakan untuk mengunduh software tertentu (biasanya saat sedang mengunduh film, musik, ataupun file lain yang sifatnya bajakan). Kamu perlu berhati-hati karena software misterius tersebut bisa jadi berisi virus atau malware yang merusak fungsi laptop kamu.

3. Back-up data secara rutin
Lakukan back-up data rutin secara periodik, terutama untuk data yang tersimpan di harddisk.Kerusakan yang tidak sengaja terjadi di harddisk ataumotherboard dapat menghilangkan seluruh data di laptop kamu karena sulit diambil lagi.

4. Rawat charger dengan baik
Salah satu penyebab baterai laptop cepat rusak adalah menggunakan chargeryang tidak asli. Oleh karena itu, rawatlah charger kamu dengan baik dan jangan sering menarik-narik kabelnya. Hindari membiarkan kabel chargerterurai untuk mencegah tersandung yang dapat merusak charger.

5. Hindarkan laptop dari medan ekstrem
Laptop wajib dijauhkan dari medan magnet yang kuat karena dapat kinerja laptop akan terganggu. Selain itu, perubahan suhu ekstrem membuat laptop mudah rusak. Bila kamu berencana tidak menggunakan laptop dalam waktu lama, simpanlah laptop di dalam wadah yang rapat atau gunakan silica gel.



Tips Ini Jika Smartphone Kamu Tak Bisa Diisi Daya

Tips Ini Jika Smartphone Kamu Tak Bisa Diisi Daya

berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan jika smartphone kamu tak bisa diisi dayanya.

1. Bersihkan Debu di Lubang USB
Terbiasa menyimpan smartphone di saku jaket atau celana? Jika iya, mungkin permasalahan yang kamu hadapi adalah kotoran atau debu yang menempel di lubang USB.

Untuk itu, coba bersihkan debu yang menempel di lubang USB dengan hati-hati. Salah satu caranya adalah dengan meniup perlahan lubang USB agar debu bisa hilang atau dengan menggunakan kapas untuk membersihkannya.

2. Tukar Kabel USB
Salah satu bagian yang paling rentan adalah kabel, contohnya kabel USB milik Apple yang diketahui mudah rusak. Jika smartphone kamu tak bisa diisi daya, coba lihat kondisi kabel yang kamu miliki. Jika terlihat sudah usang dan ingin putus, kamu bisa menukar kabel USB yang kamu gunakan dengan kabel USB lain.
Jika ternyata kabel USB baru ini bisa mengisi daya pada smartphone maka permasalahan ada di kabel USB yang kamu pakai.

3. Cek Kepala Charger
Selain kabel USB, hal lain yang perlu dicek saat smartphone kamu tak bisa diisi dayanya adalah kepala charger atau adaptornya, terutama pada kepalacharger yang dihubungkan dengan kabel USB.

Ketika kepala charger baru bisa mengisi daya smartphone-mu, bisa dipastikan permasalahan ada pada adaptor lama kamu yang mungkin sudah rusak atau tak terhubung dengan baik ke stop kontak.

4. Ganti Baterai
Perlu diketahui bahwa baterai smartphone memiliki daya pakai yang berbeda-beda. Setelah digunakan selama beberapa tahun, ada kemungkinan baterai smartphone mengalami kerusakan. Untuk itu, setelah langkah di atas tak membuahkan hasil, cobalah lakukan penggantian baterai smartphone kamu.

Baterai sendiri biasanya memiliki masa garansi selama 6 bulan. Nah, jika kamu merasa telah menggunakan baterai tersebut selama 2 tahun, mungkin memang sudah wakunya mengganti baterai.


Tuesday, July 26, 2016

Mie Kuah Kari Udang Istimewa

Resep Mie Kuah Kari Udang Istimewa


Mie Kuah instan dengan kaldu gurih, cocok untuk makan malam.

Bahan :
- 2  bungkus mie instan rasa kari ayam
- 750ml susu cair
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 2 ekor udang rebus ( kalo bisa yang gede ya )
- 1 butir telur setengah matang, kupas, potong dua
- Daun bawang iris halus secukupnya
- 1 buah jeruk limau
- Cabai rawit sesuai selera

Cara buat :

- Piusahkan bumbu dan mie kering
- Rebus mie instan hinga lunak lalu tiriskan ( bumbu bawaan jangan di campur dulu )
- Masak susu bersama bumbu bawaan dan bawang putih hingga mendidih.
-  Taruh mie instan dalam 2 mangkuk
- Tuang susu berbumbu kari
- Beri masing2 satu udang dan setengah telu
- Taburi daun bawang dan cabai rawit

Porsi untuk 2 orang


Padu Padan Kalung untuk Wanita Berhijab

Padu Padan Kalung untuk Wanita Berhijab

Kalung menjadi aksesori yang akan mempercantik penampilan wanita. Para hijabers pun turut mengenakan kalung statement agar penampilan tampak lebih atraktif. Kalung memiliki bentuk yang bermacam-macam. Untuk wanita berhijab, berikut tips memakai kalung yang akan memberikan kesan lebih dinamis dan cantik.

1. Jenis Kalung
Para wanita berhijab tidak bisa memakai semua jenis kalung. Kalung jenis choker atau yang talinya pendek tentu tidak akan terlihat ketika Anda mengaplikasikannya sebagai pemanis penampilan. Anda kurang pantas menggunakan kalung tapi kelihatan leher. Bagian leher perlu ditutupi dengan ciput. Oleh sebab itu kalung jenis choker tak cocok diaplikasikan untuk wanita berhijab. Perhatikan pula saat membeli kalung etnik atau statement yang pendek karena percuma saja Anda membeli kalung tersebut bila tidak bisa dipadupadankan.

2. Tali Panjang
Ingin tampil modis dengan menggunakan kalung statement dan hijab? Sebaiknya pilih yang bertali panjang. Kalung dengan tali panjang tidak berisiko tertutup jilbab ketika diterapkan. Umumnya, kalung yang memiliki tali panjang juga akan lebih simpel serta tidak bertumpuk manik-manik atau bebatuan sehingga memberikan kesan kesederhanaan.

3. Sesuaikan dengan Busana
Sesuaikan bentuk kalung dengan busana Anda. Ketika sudah menggunakan busana seperti kaftan atau gaun yang memiliki detail di tengah dada maka tidak lagi perlu menggunakan kalung. Jangan paksakan memakainya karena bisa membuat penampilan Anda terlihat berlebihan. Detail pada bagian atas busana sudah membuat Anda tampil struktural tanpa harus menambahkan aksesori seperti kalung.

4. Tidak Bertumpuk
Hindari menggunakan kalung yang bertumpuk-tumpuk hanya untuk menambah detail pada busana polos. Penerapan satu kalung yang sangat simpel dan atraktif justru memberikan kesan stylish serta urban. Ingat saja kini tren fashion muslim semakin simpel dan praktis. Maka dari itu, Anda tidak perlu bersusah payah untuk melakukan permainan aksesori yang berlebihan.

5. Kreasi Jilbab
Penting juga memperhatikan kreasi jilbab Anda. Untuk dipadukan dengan kalung sebaiknya terapkan gaya jilbab yang sederhana saja. Misalnya hanya disematkan jarum di bawah dagu kemudian kedua ujungnya diikat ke belakang. Anda juga bisa bermain dengan kreasi turban simpel yang memberikan kesan urban. Namun tidak dengan gaya jilbab bertumpuk kemudian dipadukan kalung yang akan membuat penampilan terlalu menarik perhatian.

6. Bisa Dibuat Sebagai Headpiece
Kalung tidak selalu harus menggantung di leher, Anda bisa memanfaatkannya sebagai headpiece. Untuk wanita berhijab lebih mudah menerapkannya karena bisa disematkan ke kerudung Anda. Pilih kalung yang sederhana saja untuk diaplikasikan sebagai headpiece. Tambahkan dua jarum pentul di kedua sisi kalung ketika disematkan di atas kepala agar lebih kuat. Kalung untuk headpiece tepat diterapkan kalau menghadiri undangan pernikahan, kurang cocok bila diaplikasikan dalam keseharian.

Monday, July 25, 2016

Kenapa bisa terjadi economic bubble??

Kenapa bisa terjadi economic bubble??


Rumah2 dijual diatas harga actual (intrinsik) nya..
kenapa orang mau beli??

seperti yg kita tau, price lebih ke dependent variable (x), independent variable nya itu lebih ke supply atau demand (y1, y2).
sekitar taun 2001-2002, Alan Greenspan si direkturnya the fed, nurunin lending ratenya.. apa yg terjadi?

orang2 yg dah pinjem, atau ngutang rumah, nambah jangka waktunya atau nambah utang baru.
tujuannya mereka ambil utang sebanyak yg mereka bisa buat rumah n berharap 1-2 taun mereka bisa jual rumah n dapet untung.

bahkan yg ga bisa bayar DP n punya rating credit yg ga bagus juga boleh ambil kredit rumah

demand rumah yg membludak ini lah yg bikin harga rumah diatas yg seharusnya

Different betwen GDP nominal and Real

 Different betwen GDP nominal and Real

The value of final goods and services measured at current prices is called nominal GDP. It can change over time, either because there is a change in the amount (real value) of goods and services or a change in the prices of those goods and services.

Hence, nominal GDP Y = P * y, where P is the price level and y is real output—and remember we use output and GDP interchangeably.

Real GDP or, y = Y : P is the value of goods and services measured using a constant set of prices.
This distinction between real and nominal can also be applied to other monetary values, like wages. Nominal (or money) wages can be denoted by W and decomposed into a real value (w) and a price variable (P).

Hence, W = nominal wage = P • w
\t w = real wage = w/P
This conversion from nominal to real units allows us to eliminate the problems created by having a measuring stick (dollar value) that essentially changes length over time, as the price level changes.

Belajar Bahasa Jepang Dasar

Belajar Bahasa Jepang Dasar

Sebelum mulai, huruf jepang terbagi menjadi 3 jenis, yang memang berniat mempelajarinya pasti tau, tapi anggap saja tidak tahu biar saya jelasin lagi

Huruf paling Dasar adalah Huruf Hiragana, gunanya sama dengan alfabet dalam bahasa indonesia, yaitu untuk menperjelas cara baca...

Huruf kedua adalah Huruf Katakana, gunanya sama dengan Hiragana, tapi di khususkan untuk bahasa asing, atau ketika ingin menekankan maksud perkataan kita..

Huruf terakhir, yang diakui paling sulit.. adalah Huruf kanji, yang diadaptasi dari huruf mandarin, mirip tapi ngga sama..

Hiragana & Katakana berjumlah sama yaitu 66 huruf
Terdiri dari Huruf
a, i, u, e, o
ka, ki, ku, ke, ko
(ga, gi, gu, ge, go)
sa, shi, su, se, so
(za, zi, zu, ze, zo)
ta, chi, tsu, te, to
(da, di, du, de, do)
na, ni, nu, ne, no
ha, hi, fu, he, ho
(ba, bi, bu, be, bo)
(pa, pi, pu, pe, po)
ma, mi, mu, me, mo
wa, wo
ya, yu, yo
n

kenapa ada yg saya beri tanda kurung? karena sebenarnya itu huruf yang sama, hanya dibedakan dengan pemberian kutip (pada ga, za, da, ba, dkk) atau lingkaran kecil (pa, dkk), coba perhatikan ya!!

kita coba satu contoh untuk membedakan hiragana dan katakana juga kanji..
misalnya kata yang berarti ikan.
bahasa jepang ikan adalah sakana.
Hiragana ikan adalah さかな
Katakana ikan adalah サカナ
dan kanjinya adalah 魚
dengan cara baca yang sama, yaitu "sakana"

Komponen Public Speaking

Komponen Public Speaking

Public speaking berkaitan erat dengan retorika, dan retorika adalah bagian dari ilmu komunikasi. Sebenarnya, komponen public speaking hampir sama dengan komponen komunikasi efektif yang meliputi :


1. Penyampai Pesan/Informasi/Komunikator
Dalam hal ini, pembicara harus memperhatikan teknik-teknik dasar public speaking yang meliputi teknik vocal dan verbal sehingga dapat menampilkan showmanship yang sempurna.


2. Pesan/Informasi yang disampaikan
Pesan yang disampaikan harus singkat, padat dan mudah dicerna. Teknik menyusun dan meramu materi presentasi mutlak diperlukan.

Common Stock Portfolio Management Mistakes

Common Stock Portfolio Management Mistakes

Forgetting about Sold Stocks

There may be times when you think you have spotted a stock with strong fundamental and technical characteristics, but the stock doesn’t act right after its breakout, and so you are forced to sell. Don’t completely forget about that stock. There’s a chance you were just early in your timing or the general market conditions weren’t right. Keep the stock on your radar. If the stock breaks out again from a proper base, don’t be afraid to buy it back.

Not Wanting to Take a Loss

Many investors will refuse to sell a stock that is down because that would mean “admitting” they were wrong in the first place. If you’re down on a stock, you already have a loss. Holding on doesn’t change anything. We recommend cutting losses at 7% to 8% below your purchase price. In many cases, your capital will serve you better allocated to another stock with a stronger likelihood to advance.

Ignoring Sell Signals

Selling right is as important as buying right. It’s easy to get attached to a stock that has advanced a lot from your purchase price. You might really like the company story and the fundamentals may still look fabulous. If you ignore signs that a stock is topping, however, you may watch your hard earned gains evaporate. Remove emotion from the equation. Employ a rule-based system to help spot when a stock is topping.


Profit And Loss Plan your portofolio stock

Profit And Loss Plan your portofolio stock

In the Analyzing Stocks section, we discussed the best time to buy a stock. Once you’ve purchased a stock, it’s important that you have a plan to lock in gains and avoid large losses.

Cutting Losses

If you employ the buying strategy discussed earlier and recommend by our founder William J. O’Neil, we recommend implementing a rule to cut all losses on an individual stock at a maximum of 7% or 8% of the initial purchase price to manage risk. No one is right every time they buy a stock. This is your insurance policy to prevent severe losses that will be difficult to come back from. In many cases, you may be able to get out of a poorly performing stock even before it reaches this threshold. If the stock rebounds and breaks out again, you can always buy it back.

It’s important to remember that this rule pertains to your initial purchase price. Once you are up on a stock, you can give it more room for normal fluctuations. The difference is if you are down on your initial purchase, you’re probably starting off wrong. The stock is not acting the way it should after a breakout. If you are already up on a stock, the stock has acted correctly and you have a profit, so you can afford to give the stock some room and not get shaken out by a normal correction.
Timing your buys correctly is an important part of this concept. If you buy fundamentally strong stocks emerging from sound bases in uptrending markets, they won’t often correct more than 8% from your initial purchase price. But if you make a mistake, this rule is there to protect you from severe losses.
Create a portfolio in MarketSmith with just your holdings and check this list daily. You may also want to use the Notes & Discussion Panel within MarketSmith to mark the point on the chart where you will be prepared to cut your loss.

Taking Profits

The best time to sell a stock is when it’s on the way up, while it’s still advancing and looking strong to everyone else. If you wait for a stock’s exact top, you’ll likely be late. You can very easily be caught in the 20% to 40% market corrections that can hit market leaders.

In our extensive studies of the charts of former market leaders, we discovered that successful stocks tend to move up 20% to 25% after breaking out. Then they decline, build new bases, and sometimes continue to advance. If you’re buying breakouts, consider taking many of your profits when you’re up 20% to 25% in a stock. If the stock is forming another base, you can then wait to see if it emerges and offers another opportunity to buy.
There’s a key exception to this. We identified that if in a bull market, one of your stocks surges 20% or more on good volume in just one, two or three weeks from its initial breakout, you could have a big winner on your hands. Set these types of stocks aside and hold them at least eight weeks. At the end of the eight weeks, review the situation and decide if the stock should be held for an even bigger gain.
Again, you may find it useful to use the Markups and Notes & Discussion features of MarketSmith to mark a target zone of when you will first consider taking profits on a stock.

How to Manage your Portofolio

How to Manage your Portofolio

Portfolio Structure

It’s important to remember that your objective in the market isn’t just to be right, it’s to make big money when you are. Two portfolio management techniques that may help you achieve that goal are concentrating your purchases and using proper follow-up buys. We discuss these techniques below.

Concentrated Portfolios

When it comes to the stock market, sometimes it’s better to put your eggs in a few baskets and watch those baskets very closely. If you own too many stocks, you’re unlikely to know any of them very well. As a result, if the market turns, you’ll probably react slowly to the changing conditions.
Consider putting a strict limit on the number of stocks in your portfolio. Then enforce this limit by refusing to add a new stock until you’ve sold one you already own. If, for example, you’ve decided to own no more than 10 stocks, sell the least attractive of the 10 before making a new buy. If you’re a growth investor, your least attractive stock is usually the one that’s performed the worst since you bought it.

That being said, some diversification is warranted. For example, it’s best not to put more than 35% to 40% of your portfolio in any single stock. As far as allocation to one industry group or sector, 25% to 30% might be a reasonable limit for a new investor. As you gain more experience, you can go above this limit. But you must be fast on your feet, always executing strict sell disciplines to protect yourself. You can track other leadings stocks in each stock’s industry group by using the Industry Group Related Information Panels within MarketSmith.
It’s a good idea to set up a portfolio in MarketSmith with the names you currently own. For our purposes, we’ll call this list “My Holdings.” Check this My Holdings list daily and pay attention to things like Relative Strength and the price-volume action on the chart. This will key you in to which stocks are showing strength.

Force Feed Your Winners

Of every 10 stocks you buy, only one or two are likely to be truly outstanding performers. Your goal is to allocate the most capital to your best stocks. Say the market has just entered a new rally and you buy five or six stocks. As the rally continues, some of those stocks will show more strength than others. You might consider selling the stocks that are down the most or up the least, and reallocating the resulting capital to your strongest holdings.

Follow-Up Buys

When you buy a new stock, think about not committing your entire position in one decision. Instead, commit little by little as you confirm your stock is showing strength by advancing ahead. Say your full position for a stock would be $10,000. For your first position, you could contribute $5000 at the start and then, if the stock continues to advance, add additional, smaller amounts until you’ve reached your full position.
We call this technique pyramiding or averaging up, because after a larger initial purchase, you make smaller ones as the stock advances. It’s important that you buy fewer shares with your second and third purchases to avoid running up your average cost. Also, avoid buying more than 5% above the pivot point.

Friday, July 22, 2016

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

Beberapa istilah tentang Modal Saham :
1. Modal Dasar / Otorisasi Modal Saham
Jumlah lembar saham dan nilai nominalnya pada saat pendirian perusahaan, dan dicantumkan dalam Anggaran Dasar dan Akte Pendirian Perusahaan.
2. Modal Saham Yang Ditempatkan
Jumlah lembar saham dan nilai nominalnya yang ditempatkan sampai dengan tanggal tertentu diantara Modal Dasar.
3. Modal Saham Yang Belum Ditempatkan
Jumlah lembar dan nominal saham yang sudah diotorisasi tetapi belum ditempatkan / diedarkan.
4. Modal Saham yang Beredar
Jumlah saham dan nominal saham yang telah dikeluarkan dan beredar (berada di tangan pemegang saham) pada saat / tanggal tertentu.
5. Modal Saham yang Ditarik dari peredaran / Treasury Stock
Jumlah lembar saham dan nominal saham yang pernah beredar tetapi kemudian ditarik kembali dari peredaran.
6. Modal Saham Yang Dipesan
Jumlah lembar dan nominal saham yang telah dipesan oleh pihak tertentu tetapi belum diserahkan.
Pencatatan transaksi Modal Saham dalam rangka pendirian perusahaan menyangkut hal-hal sebagai berikut :
1. Otorisasi Modal Saham / Modal Saham yang Diotorisasi
2. Emisi / Penerbitan dan Penjualan Saham, yang meliputi :
a. Penjualan secara tunai
b. Penjualan melalui prosedur pesanan / pendaftaran
c. Penjualan saham secara lump-sum
d. Penjualan saham melalui transaksi non-kas
 Pertukaran dengan aktiva non-kas
 Pertukaran dengan aktiva bersih dari perusahaan yang sudah berjalan, atau perubahan bentuk dari non-PT menjadi PT.

PENCATATAN TERHADAP OTORISASI MODAL SAHAM
Ada dua cara / alternatif pencatatan Modal Saham yang sudah diotorisasi tetapi belum diedarkan :
1. Dicatat ke dalam Memorandum perusahaan (tidak dijurnal)
 Yang perlu dicatat adalah Jenis Saham, Nilai nominal saham dan jumlah lembar saham.
2. Dicatat ke dalam jurnal dengan mendebet rekening ‘Modal Saham Yang Belum Beredar’
Misal : PT SYIFA didirikan dengan modal dasar Rp 10.000.000,- yang terbagi atas 1000 lembar saham biasa dengan nominal Rp 10.000,- per lembar.
Jurnal :
Modal - Saham Biasa – Yang Belum Beredar        10.000.000
          Modal – Saham Biasa                                                                10.000.000

PENJUALAN MELALUI PROSEDUR PESANAN
Saham yang dijual melalui prosedur pesanan baru akan diserahkan kepada pemesannya (pembelinya) setelah seluruh harga saham yang dipesan dibayar lunas.
Saham yang dipesan akan dicatat ke dalam jurnal dengan mendebet rekening ‘ Piutang Pesanan Saham’ dan mengkredit rekening ‘ Modal Saham Yang Dipesan’
Misal :
Perusahaan menerima pesanan saham sebanyak 250 lembar dengan nilai nominal Rp 10.000,- per lembar dan harga jual Rp 12.500,- per lembar.
Dari pesanan tersebut, pemesan telah menyetorkan uang muka sebesar 30 %, dan sisanya akan dilunasi satu bulan kemudian.
Maka Jurnal yang dibuat sehubungan dengan transaksi tersebut :
1. Mencatat pesanan sebanyak 250 lembar saham.
Piutang Pesanan Saham                     Rp 3.125.000,-
       Modal Saham Dipesan                                                   Rp 2.500.000,-
      Agio Saham                                                                    Rp     625.000,-
2. Mencatat penerimaan pembayaran uang muka
Kas                                                  Rp 937.500,-
       Piutang Pesanan Saham                                                Rp 937.500,-
3. Mencatat pelunasan atas pesanan saham sebesar 70 % dari harga saham
Kas                                                          Rp 2.187.500,-
        Piutang Pesanan Saham                                              Rp 2.187.500,-
4. Mencatat Penyerahan Sertifikat saham yang telah dibayar lunas oleh pembeli
Modal Saham Dipesan                             Rp 2.500.000,-
        Modal Saham                                                             Rp 2.500.000,-

PEMBATALAN PESANAN SAHAM
Pesanan saham bisa batal apabila pemesan tidak bisa melunasi harga saham yang sudah dipesan. Apabila hal ini terjadi, maka terdapat beberapa alternatif penyelesaiannya :
1. Pembayaran yang telah diterima dari pemesan dikembalikan semuanya
2. Diberikan sertifikat saham kepada pemesan ekuivalen dengan jumlah pembayaran yang telah dilakukan.
3. Pembayaran yang telah diterima dari pemesan dikembalikan setelah dikurangi dengan rugi penjualan kembali saham yang batal dipesan.
4. Pembayaran yang sudah dilakukan oleh pemesan dianggap hilang / hangus.
Misal :
Perusahaan menerima pesanan saham sebanyak 250 lembar dengan nilai nominal Rp 10.000,- per lembar dan harga jual Rp 12.500,- per lembar.
Dari pesanan tersebut, pemesan telah menyetorkan uang muka sebesar 30 %, dan sisanya akan dilunasi satu bulan kemudian.
Pada saat jatuh tempo pelunasan pesanan saham, ternyata pemesan tidak dapat melunasinya.
Saham yang batal dipesan dapat dijual dengan harga @ Rp 12.250,-

Berdasarkan keempat alternatif di atas, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
1. Seluruh pembayaran dikembalikan semuanya.
a. Mencatat pesanan yang dibatalkan
Modal Saham Dipesan                                Rp 2.500.000,-
                    Agio Saham                                                       Rp 625.000,- -
                    Piutang Pesanan Saham                                      Rp 2.187.500,-
                    Kas                                                                    Rp 937.500,-
b. Mencatat penjualan kembali saham yang batal dipesan
Kas                                                           Rp 3.062.500,-
                   Modal Saham                                                     Rp 2.500.000,-
                   Agio Saham                                                        Rp 562.500,-
2. Diserahkan saham ekuivalen dengan harga yang sudah dibayar (30 % dari seluruh harga saham)
a. Mencatat pembatalan pesanan dan penyerahan sertifikat saham
Modal Saham Dipesan                              Rp 2.500.000,- -
Agio Saham                                              Rp 437.500,- -
                      Piutang Pesanan Saham                                   Rp 2.187.500,-
                      Modal Saham                                                  Rp 750.000,-
b. Mencatat penjualan kembali saham yang batal dipesan (70 % dari seluruh saham)
Kas                                                          Rp 2.143.750,-
                     Modal Saham                                                    Rp 1.750.000,-
                     Agio Saham                                                       Rp 393.750,-
3. Pembayaran yang telah dilakukan pemesan dianggap hilang / hangus
a. Mencatat pembatalan pesanan saham
Modal Saham Dipesan                            Rp 2.500.000,- -
Agio Saham                                             Rp 625.000,- -
                         Piutang Pesanan Saham -                                Rp 2.187.500,-
                         Modal dari Pembatalan Pesanan Saham -         Rp 937.500,-
b. Mencatat Penjualan kembali saham
Kas                                                        Rp 2.143.750,- -
                       Modal Saham                                                 - Rp 1.750.000,-
                       Agio Saham -                                                    Rp 393.750,-
4. Uang yang sudah dibayarkan dikembalikan setelah dikurangi kerugian akibat pembatalan pesanan dan biaya yang timbul dari penjualan kembali saham yang batal dipesan.
Misal : biaya penjualan saham yang batal dipesan Rp 7.500,-
a. Mencatat pembatalan pesanan saham
Modal Saham Dipesan                         Rp 2.500.000,- -
Agio Saham                                         Rp 625.000,- -
                      Piutang Pesanan Saham -                                  Rp 2.187.500,-
                     Hutang kepada pemesan saham -                         Rp 937.500,-
b. Mencatat Penjualan kembali saham
Kas                                                      Rp 3.062.500,- -
                       Hutang kepada pemesan Saham                          Rp 62.500,- -
                      Modal Saham -                                                   Rp 2.500.000,-
                      Agio Saham -                                                      Rp 625.000,-
c. Mencatat biaya penjualan kembali saham
Hutang kepada Pemesan Saham                 Rp 7.500,- -
                       Kas -                                                                   Rp 7.500,-
d. Mencatat pengembalian uang muka pesanan kepada pemesan
Hutang kepada Pemesan Saham                 Rp 867.500,- -
                        Kas -                                                                  Rp 867.500,-